ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
1. PENJELASAN ARSITEKTUR LINGKUNGAN
- Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
- Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ekologi.
- Pengertian Arsitektur Lingkungan
Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan arsitektur hijau (green architectur).
2. PENJELASAN ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN
Arsitektur berwawasan lingkungan merupakan pembangunan berwawasan lingkungan yang memanfaatkan segala potensi yang ada di sekitar lingkungan tersebut, namun masih dalam batasan yang juga memerhatikan lingkungan sekitar agar tidak rusak dan tetap terjaga keseimbangannya. Arsitektur berwawasan lingkungan didasari karena mulainya rusak ekosistem yang ada di bumi sebagai akibat berbagai pambangunan yang tidak memerhatikan lingkungan alam dan sekitarnya. Sebagai akibat inilah muncul global warming, banjir, dan masih banyak lagi.
- BERIKUT ADALAH CARA MEMBANGUN DGN HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
路 Menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
路 Meminimalkan penggunaan sumber daya tak terbaharui, dan beralih ke penggunaan sumber daya terbaharaui.
路 Dengan menggunakan pengolahan limbah-limbah dan dapat dimanfaatkan. Menggunakan sistem daur ulang.
- Serta aspek aspek dalam arsitekur lingkungan, meliputi:
1. Aspek Iklim
Jika di lihat dari iklimnya, termasuk iklim apakah di daerah kita?
Di Indonesia seperti yang kita ketahui beriklim tropis,memiliki curah hujan yang tinggi.
Penerapannya ke dalam bangunan: Pada iklim setempat, Perhatikan penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim, Orientasi terhadap sinar matahari dan angin Penyesuain pada perubahan suhu siang-malam.
Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
2. Aspek Sumber Daya dan Energi
Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin. Subsitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Optimalisasi penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui saha memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan energi surya.
3. Aspek Peredaran Udara
Bangunan dapat di atur bukaan-bukaannya. Agar mendapatkan udara yang cukup. Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.
Jika di lihat dari iklimnya, termasuk iklim apakah di daerah kita?
Di Indonesia seperti yang kita ketahui beriklim tropis,memiliki curah hujan yang tinggi.
Penerapannya ke dalam bangunan: Pada iklim setempat, Perhatikan penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim, Orientasi terhadap sinar matahari dan angin Penyesuain pada perubahan suhu siang-malam.
Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
2. Aspek Sumber Daya dan Energi
Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin. Subsitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Optimalisasi penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui saha memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan energi surya.
3. Aspek Peredaran Udara
Bangunan dapat di atur bukaan-bukaannya. Agar mendapatkan udara yang cukup. Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.
3. PENJELASAN BANGUNAN HEMAT ENERGI
- Definisi
Bangunan hemat energi menurut Ir. Jimmy Priatman, M.Arch. IAI adalah bangunan yang dirancang dengan konsep arsitektur yang didasarkan pada sebuah pemikiran untuk meminimalkan energi listrik, tanpa merubah dan membatasi fungsi dan kenyamanan bangunan serta produktivitas penghuninya
- Prinsip Dasar Bangunan Hemat Energi
Untuk menjadikan bangunan berstatus atau memiliki kriteria green building (bangunan hemat energi) maka ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi. Meski tidak bersifat baku dan mengikat, karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan, tapi panduan atau kriteria-kriteria ini akan membantu kita dalam menetapkan ciri bangunan hemat energi. Prinsip dasar banguanan hemat energi (green building) tersebut yaitu :
Hemat energi. Sesuai dengan namanya maka bangunan hemat energi akan mengusung konsep hemat energi yaitu sebisa mungkin dapat meminimalkan penggunaan energi listik. Sebagai solusinya maka bangunan hemat energi ini bisa menggunakan energi alternatif dari alam.
Concern terhadap kondisi iklim. Maksudnya adalah bangunan hemat energi ini harus memiliki desain yang didasarkan pada iklim setempat sehingga ramah lingkungan serta hemat sumber energi.
Minimizing new resources, yaitu desain bangunan yang menggunakan material yang tidak merugikan ekosistem dan sumber daya alam serta memaksimalkan sumber daya alam baru yang tidak cepat habis hingga masa depan.
Respect for site dimana bangunan yang ada tidak memiliki efek negatif bagi kesehatan penghuninya serta tidak merusak lingkungan sekitar dengan tidak mengubah tapak aslinya.
Respect for user yakni membuat nyaman penghuninya karena bangunan yang memenuhi semua kebutuhan dari penghuni yang tinggal di bangunan tersebut.
- Manfaat Bangunan Hemat Energi
Tidak hanya untuk mencegah kerusakan bumi lebih parah serta mengurangi efek pemanasan global (global warming), bangunan hemat energi ini juga punya mempunyai beberapa manfaat lain seperti :
Menghemat biaya pengeluaran untuk listrik. Ini dikarenakan bangunan hemat energi ini menggunakan energi alam di sekitar bangunan.
Menyehatkan penghuni, karena udara, air dan tanah disekitar bangunan yang terhindar dari polusi atau pencemaran.
Menciptakan kenyamanan bagi penghuninya, karena bangunan hemat energi tidak menggunakan bahan-bahan (material) ramah lingkungan.
Ketika penghuninya sudah nyaman dan sehat selalu maka bangunan hemat energi ini akan menghadirkan produktivitas pada setiap pekerjaan atau aktivitas yang dikerjakan di dalamnya
contohnya skema arsitektur lingkungan dan hemat energi:
Komentar
Posting Komentar